oleh Ummu Marwah pada 17 Agustus 2010
Sesungguhnya sejarah kiswah (yang berarti;kain penutup Ka'bah)adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah Ka'bah itu sendiri.Perhatian terhadap kiswah ka'bah adalah cerminan dari sejauh mana perhatian umat Islam terhadap Ka'bah;kesucian,kemuliaan dan kedudukannya yang tinggi dalam jiwa mereka.
KISWAH KA'BAH SEBELUM ISLAM.
Muhammad bin Ishaq berkata;Banyak ulama yang menceritakan kepadaku,bahwa orang pertama yang memberi Ka'bah kiswah adalah Tubba As'ad Al himyari.(1)Ia bermimpi memasang kiswah Ka'bah,lalu ia menutupinya dengan antha.Kemudian ia bermimpi lagi memberinya kiswah,lalu ia memasang kiswah dari washa'il yaitu;kain berwarna merah bergaris,buatan Yaman.(2),Setelah Tubba,orang-orang di masa jahiliyah bergantian memasang kiswah,dan hal itu di anggap kewajiban agama.Dan dibolehkan bagi setiap orang memasang kiswah kapan dan dengan jenis kain di antaranya;Al mala (kain halus lagi tipis),Al washa'il dan Al'ashb (kain buatan Yaman yang di tenun dengan bambu).Kiswah-kiswah dipasang berhimpitan,bila terlalu berat atau sudah lusuh ditanggalkan,dibagi-bagi dan dikubur.Pada masa jahiliyah,Quraisy adalah pemangku jabatan kiswah Ka'bah.Mereka mewajibkan setiap kabilah menangung biyaya kiswah sesuai dengan kemampuan masing-masing.Hal ini berlaku sejak masa Qushay bin kilab,hingga datang Abu Rabi'ah bin Al Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.Ia sering bolak-balik berdagang ke Yaman sehingga menjadi kaya raya.Di saat Quraisy ditimpah paceklik ia berkata kepada Quraisy:"Biarlah aku sendiri yang memberi kiswah Ka'bah"Hal ini dilakukannya hingga wafat.Ia membawa kain yang bagus dengan motif bergaris dari daerah janad(Yaman),lalu memberinya untuk kiswah Ka'bah.Karenanya Quraisy memberinya gelar "Al'adl"(berarti;sepedan),karena amalnya seorang diri sebanding dengan amal seluruh penduduk Quraisy,dan anak2nya disebut Bani (Al'Adl) sepadan.(1) Orang pertama yang memberi kiswah Ka'bah dengan kain sutra adalah Nutailah binti janab,ibu dari Abbas bin Abdul Mutthalib.
KISWAH KA'BAH DI MASA ISLAM.
Nabi dan para sahabatnya tidak memberi kiswah ka'bah sebelum penaklukan kota Mekkah.Karena orang-orang kafir tidak mengizinkan mereka melakukan hal-hal tersebut.Ketika Mekkah telah di taklukkan,Rasulullah tidak menganti kiswah,hingga kiswah terbakar disebabkan oleh seorang wanita ingin mengasapi kiswah dengan wewangian.Lalu Rasulullah mengantikan dengan kain buatan Yaman.Kemudian pada masa khilafa Abu bakar,Umar dan Utsman,mereka memasang kiswah dari kain Qubathi (kain berwarna putih halus dari Mesir).Dalam riwayat yang shahih,bahwa Mu'awiyah menganti kiswah ka'bah dua kali dalam setahun,yaitu;di hari Asyura dengan kain sutra,dan di akhir Ramadhan dengan kain Qubathi.Kemudian yazid bin Mu'awiyah,Ibnu Zubair,Abdul malik bin Marwan memasang kiswah memasang kiswah dengan kain sutra,dan Ka'bah diberi kiswah 2x dalam setahun;kisawah dari kain sutra dan kiswah dari kain Qubathi,sutra yang lebih dahulu di jahit dipasang pada hari tarwiyah,dan kain sutra yang tidak dijahit di pasang pada hari Asyura,setelah jemaah haji meninggalkan Mekkah,agar mereka tidak merobeknya.dan kiswah dari sutra ini tetap berada di Ka'bah hingga hari ke 27 ramadhan,selanjutnya diganti dengan kiswah yang terbuat dari kain Qubathi untuk menyambut Idul fitri.Pada masa khilafah Al Ma'mun,kiswah di ganti sebanyak 3x dalam 1 thn.Pada hari tarwiyah dipasang kiswah dari kain sutra berwarna merah.Di awal bulan Rajab dipasang kiswah dari kain Qubathi,dan di hari ke 27 bulan Ramadhan dipasang kiswah dari kain sutra berwarna putih.Ketika Al Ma'mun tauh bahwa pada musim haji kiswah dari kain sura berwarna putih sering dicabik,ia memerintahkan untuk di pasang kiswah ke empat berwarna putih juga.Kemudian An Nashir Al Abbasi memberi kiswah dengan warna hijau,kemudian kain yang berwarna hitam.Sejak itu,kain yang berwarna hitam tetap di pertahankan.Setelah runtuhnya masa daulah Bani Abbasiyah,raja pertama yang memasang kiswah adalah Al muzhaffar,yang berkedudukan di Yaman (tahun 659).Ia terus memberi kiswah selama beberapa tahun dengan raja2 Mesir.Penguasa Mesir yang pertama memberi kiswah setelah runtuhnya pemerintahan Bani Abbasiyah adalah raja Az Zhahir Baybras Al Bunduq dari tahun 661 H.Dan pada tahun 715 H raja shalih Isma'il bin raja An Nazhir Muhammad bin Qalawun raja Mesir,menetapkan wakaf khusus untuk kiswah ka'bah bagian luar yang berwana hitam satu kali setiap tahun,dan kiswah berwarna hijau untuk kamar tempat kuburan Nabi satu kali dalam setiap lima tahun.Tapi pada masa Al kudeiwi"Muhammad Ali"
KISWAH KA'BAH PADA MASA PEMERINTAHAN SAUDI.
Raja Abdul Aziz bin Abdurrahman Ali Su'ud rahimahullah sangat perhatian dengan permasalahan dua kota suci.Berangkat dari perhatian ini raja Saud bin Abdul Aziz rahimahullah memerintahkan untuk membangun gedung khusus bagi pembuatan kiswah Ka'bah di Mekkah Al Mukaramah,dan semua kebutuhan pembangunan disediakan.Demi untuk lebih memantapkan kerja dan penampilannya dalam bentuk yang sesuai dengan kesucian Ka'bah Al Musyarafah,maka keluarlah perintah dari raja Faisal bin Abdul Aziz Ali Sa'ud rahimahullah tahun 1397 H,untuk memperbaharui pabrik pembuatan kiswah.Dan pada tahun 1397 H,gedung baru yang terletak di "Ummul Juud"Mekkah Al Mukaramah diresmikan,yang dilengkapi dengan peralatan modern untuk menyelesaikan tenunan,dan dibuat devisi tenun otomatis dengan mempertahankan corak kerajinan tangan.Karena diakui memiliki nilai seni yang tinggi.Juga pabrik ini selalu mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mempertahankan warisan seni kerajinan tangan yang sudah berurat dan berakar,untuk menghasilkan kiswah Ka'bah dalam rupa yang paling cantik.*****1.(Antha yaitu;permadani yang terbuat dari kulit.)2 (Akhbar Mekkah,oleh Az raqi,jilid.1 hal.247).1 (Akhbar Mekkah,oleh; Az raqi,jilid.1 hal.249.)1.(Akhbar Mekkah,oleh;Az raqi,jilid.1 hal.249.)...............Semoggah manfaat.......BarakAllahu fikum..........Salam Ukhuwah.
0 komentar:
Posting Komentar