oleh Ummu Marwah pada 18 September 2010
Pengarang syarah kitab thahawiyah berkata;"Di antara setan-setan tersebut ada yang lazim disebut oleh masyarakat (Arab) dengan istilah Rijalul Gaib dan sebagian orang bisa berkomunikasi dengannya.Bahakan terjadi pada sebahagian mereka keajaiban-keajaiban yang dengannya mereka menyebut dirinya sebagai wali ALLAH padahal sebagian mereka membantu orang2 musyrik untuk memerangi kaum muslimin dengan alasan bahwa Rasulullah memerintahkan mereka untuk bekerja sama dengan kaum musyrikin demi memerangi kaum muslimin." pengarang buku ini berkomentar;"Mereka pada hakekatnya adalah saudara kaum musyrikin,"seraya menyebutkan bahwa ada tiga kelompok orang-orang dari kalangan terdidik dalam memandang masalah rijalul gaib: 1.).Kelompok yang mendustakan adanya Rijalul Gaib,akan tetapi realitanya kebradaan mereka disaksikan sendiri oleh manusia dan betul2 ada yang telah melihat keberadaan mereka,atau memberita keberadaannya disampaikan oleh orang2 yang terpercaya sesuai apa yang mereka lihat.Kelompok ini,jika telah melihatnya dan meyakininya,akan tunduk pada paranormal tersebut. 2.)Kelompok lain,telah mengenal mereka dan mengembalikan masalahnya kepada takdir.Mereka berkeyakinan bahwa di alam ini tidak terdapat jalan menuju ALLAH selain jalan para Nabi. 3.)Sekelompok lain lagi sedapat mungkin berupaya meyakini adanya wali yang berada di luar wewenang Rasul,mereka berkata:Bisa jadi seorang Rasul adalah Muhammad untuk dua kelompok,mereka mengagungkan Rasul,namun bodoh terhadap agama dan syariatnya.
Kemudian beliau menjelaskan hakikat mereka dan pengikut2nya: "Sebenarnya mereka termasuk pengikut2 setan sedangkan yang di maksud Rijalul Gaib adalah jin,namun mereka menamakan seorang lelaki (seperti nama manusia),sebagaimana firman ALLAH:> (QS.Al-Jin;6),...Jika bukan (jin),maka tentunya manusia akan merasa dekat dengannya dan dapat melihatnya,akan tetapi seseorang kadang terhalang melihatnya meskipun dia tidak selalu menghilang dari pandangan manusia.Siapa yang mengira bahwa orang itu dari kalangan manusia,maka dia keliru."Kemudian dia (pengarang kitab Syarh Thahaawiyah) menjelaskan bahwa sebab terjadinya perbedaan pada ketiga golongan tersebut adalah karena tidak adanya kemampuan untuk membedakan antara wali setan dan wali ALLAH.Beliau menjelaskan tentang kewajibannya mengukur perbuatan,perkataan dan keadaan manusia dengan Kitab dan Sunnah.
Apa yang sesuai,maka dikatakan saleh,apa yang bertentangan,maka dikatakan keliru.Apapun yang dilakukan manusia dan dia memperlihatkan keadaannya,tidaklah dia dikatakan beriman apa lagi sebagai wali-wali ALLAH meskipun dia terbang di udara atau dapat berjalan di atas air sebelum dia berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Sunnah.(1). Syarh Aqidah aht-Thahaawiyah: hal.571-572....Seorang hamba hendaknyalah memiliki standar untuk membedakan mana wali ALLAH dan mana wali setan,mana orang saleh dan mana orang thalih (pendurhaka).Jika tidak maka dia akan tersesat dan mengira musuh ALLAH sebagai wali-Nya.Standar tersebut adalah Al-Qur'an dan Sunnah.Jika seseorang berpegang teguh terhadap Al-Qur'an dan Sunnah,maka dia benar sebagai wali ALLAH,jika tidak,dia sama sekali bukan wali ALLAH,meskipun kita melihat dia dapat menghidupakn orang mati dan dapat merubah barang tambang yang murah menjadi sangat berharga. Ibnu Taimiyah berkata: "Siapa yang tidak dapat membedakan antara kondisi yang bersumber dengan ajaran ALLAH dengan yang bersumber dengan aspek kejiwaan,maka akan rancu baginya antara yang haq dan yang batil,dan siapa yang tidak diterangi hatinya oleh ALLAH dengan hakekat iman dan mengikuti Al-Qur'an,dia tidak akan dapat mengetahui jalan haq dan jalan yang batil,penilaiannya akan rancu,sebagaimana pada masa lalu,orang-orang salah menilai Musailamah penguasa Yamamah dan lainnya yang berdusta dengan mengaku sebagai para nabi.Pada hal sesungguhnya mereka berdusta." (1) kitab Jami'Rasa'il: hal.197........Ibnu Taimiyah telah mengarang kitab yang berharga yang jika anda memahaminya,akan jelaslah bagi anda perbedaan besar antara Wali ALLAH dan wali setan,karena setelah itu,tidak akan rancu lagi bagi anda perkara wali setan, buku itu dia beri judul; Al Furqaan Baina Auliyarrahman wa Awliyaisetan "(perbedaan wali ALLAH dan wali setan),........Semoggah ALLAH SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua..Amin Ya Mujiib,...wa laa haula wa laa quwwata illaa billahil'aliyyil-azhiim.......Assa wr wb.
0 komentar:
Posting Komentar