Oleh Ummu Marwah 4 Mei 2011
((Bismillahirrahmanirrahim))
**Kewajiban Yang Di Bebankan Kepada Jin.**
ALLAH menciptakan jin untuk tujuan yang sama sebagaimana dia menciptakan manusia.
ALLAH berfirman:> (QS.Adz-Dzariat : 56)
Maka dengan demikian jin dikenakan kewajiban dengan perintah-Nya dan larangan-Nya.Siapa yang menaati ALLAH,Dia akan meridhai dan memasukannya ke dalam surga dan siapa yang bermaksiat dan membangkang,maka baginya neraka.Hal tersebut berdasarkan nash-nash yang banyak.
Pada hari kiamat,ALLAH Ta'ala berbicara kepada golongan kafir dari bangsa jin dan manusia dengan nada mencela dan murka:> (QS. An-An'am :130 )
Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa syariat ALLAH telah sampai kepada mereka,dan bahwa telah datang kepada mereka siapa yang telah mereka memperingatkan mereka dan meyampaikan risalah-Nya.
Sedangkan dalil bahwa mereka akan diazab dalam neraka adalah:> (QS. Al-A'raf : 38 ).
ALLAH juga berfirman:> (QS.Al-A'raf : 179)
Firman ALLAH yang lain:> (Qs.As-Sajadah :13 )
Sedangkan dalil bahwa kaum beriman dari kalangan jin akan masuk surga adalah firman ALLAH:> (QS.AR-RAHMAN : 48-67)
Arah pembicaraan ayat ini adalah untuk manusia dan jin;karena pembicaraan di awal surah adalah bersama kedua golongan ini.Dan ayat tersebut terkandung nikmat dari ALLAH Ta'ala bagi bangsa jin yang beriman,yaitu bahwa mereka akan masuk surga,karena seandainya mereka tidak mendapatkankannya,niscaya mereka tidak dikatakan mendapat kenikmatan dari-Nya.
Ibnu Muflih berkata dalam kitabnya al-Furu : "Jin secara umum juga mendapatkan beban kewajiban berdasarkan ijma, yang kafir dari golongan mereka akan masuk neraka berdasarkan ijma,sedangkan yang mukmin akan masuk surga sesuai dengan pendapat Imam Malik,Syafi'i Radhiallahu anhuma.
Mereka tidak akan berubah menjadi debu sebagaimana binatang atau bahwa ganjaran keimanan mereka adalah terbebasnya mereka dari neraka,berbeda pendapat dengan Abu Hanifah,Laits bin Sa'd dan orang yang menyetujui mereka."
Dia berkata:"Yang lebih kuat adalah bahwa mereka ada di surga sebagaimana lainnya sesuai pahala mereka,berbeda dengan pendapat yang mengatakan bahwa mereka tidak makan dan tidak minum seperti pendapat Mujahid,atau mereka ada di taman dan sekitar surga seperti pendapat Umar bin Abdul Aziz."
Ibnu Hamid berkata dalam kitabnya:"Jin seperti manusia,mereka mendapatkan tugas kewajiban dan perintah ibadah."
[Lawami al-Anwar al-Bahiyah : 2/222-223]
Asy-Syibli telah membuat sebuah bab,dia berkata di dalamnya:"Bab bahwa Jin terkena beban kewajiban berdasarkan Ijma para Ulama." Beliau mengutip dari Abu Umar bin Abdul -Bar,bahwa jin menurut sejumlah para Ulama terkena beban dan termasuk yang dituntut,berdasarkan firman ALLAH Ta'ala:> (Qs. Ar-Rahman : 13 )
Sedangkan dalil bahwa kaum beriman dari kalangan jin akan masuk surga adalah firman ALLAH:
MAKA NIKMAT TUHAN KAMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN.>> (QS.AR-RAHMAN : 48-67)
Arah pembicaraan ayat ini adalah untuk manusia dan jin;karena pembicaraan di awal surah adalah bersama kedua golongan ini.Dan ayat tersebut terkandung nikmat dari ALLAH Ta'ala bagi bangsa jin yang beriman,yaitu bahwa mereka akan masuk surga,karena seandainya mereka tidak mendapatkannya,niscaya mereka tidak dikatakan mendapatkan kenikmatan dari-Nya.
Ibnu Muflih berkata dalam kitabnya al-Furu : "Jin secara umum juga mendapatkan beban kewajiban berdasarkan ijma, yang kafir dari golongan mereka akan masuk neraka berdasarkan ijma,sedangkan yang mukmin akan masuk surga sesuai dengan pendapat Imam Malik,Syafi'i Radhiallahu anhuma.
Mereka tidak akan berubah menjadi debu sebagaimana binatang atau bahwa ganjaran keimanan mereka adalah terbebasnya mereka dari neraka,berbeda pendapat dengan Abu Hanifah,Laits bin Sa'd dan orang yang menyetujui mereka."
Dia berkata:"Yang lebih kuat adalah bahwa mereka ada di surga sebagaimana lainnya sesuai pahala mereka,berbeda dengan pendapat yang mengatakan bahwa mereka tidak makan dan tidak minum seperti pendapat Mujahid,atau mereka ada di taman dan sekitar surga seperti pendapat Umar bin Abdul Aziz."
Ibnu Hamid berkata dalam kitabnya:"Jin seperti manusia,mereka mendapatkan tugas kewajiban dan perintah ibadah.
[Lawami al-Anwar al-Bahiyah : 2/222-223]
Asy-Syibli telah membuat sebuah bab,dia berkata di dalamnya:"Bab bahwa Jin terkena beban kewajiban berdasarkan Ijma para Ulama." Beliau mengutip dari Abu Umar bin Abdul -Bar,bahwa jin menurut sejumlah para Ulama terkena beban dan termasuk yang dituntut,berdasarkan firman ALLAH Ta'ala:> (Qs. Ar-Rahman : 13 )
Ar-Razi berkata dalam tafsirnya: "semuanya sepakat bahwa jin seluruhnya mendapat kewajiban."
Asy-Syibli mengutip ucapan Qadi Abdul Jabbar,"Tidak kami ketahui adanya perbedaan di kalangan ulama bahwa jin mendapat beban tugas,dan disebutkan oleh sebagian pengarang dalam tulisan-tulisannya bahwa al-Hasyawiyah berkata: "Bahwa mereka (bangsa jin) terpaksa dalam pekerjaan mereka dan mereka tidak mendapat beban tanggung jawab."
Dia berkata:Dalil bahwa mereka mendapat beban dan tugas adalah adanya kecaman dan laknat dalam AL-QUR'AN terhadap para setan,serta perintah untuk menjaga diri dari kesesatan dan keburukan mereka serta disebutkan pula azab yang dipersiapkan untuk mereka.Perkara-perkara ini tidak dilakukan ALLAH Ta'ala kecuali kepada siapa yang menyeleweng dari perintah dan larangan-Nya serta berbuat dosa besar dan melanggar apa yang diharamkan sementara dia mampu untuk tidak melakukan hal itu dan kuasa untuk untuk berbuat selain itu.
Yang menunjukkan hal tersebut juga adalah bahwa termasuk dalam ajaran Rasulullah melaknat para setan serta menjelaskan keadaan mereka dan bahwa mereka menyeru kepada kekejian dan kemaksiatan serta membisikkan mereka untuk hal tersebut.Itu semua menunjukkan bahwa mereka mendapat beban dan tugas.
ALLAH berfirman:> (QS.Al-Jin; 1-2)
Ibnu Taimiyah dalam kitab [Majmu 'Fatawa: 4/233] berkata:"Jin diperintahkan terhadap perkara-perkara pokok dan cabang sesuai keadaan mereka,karena mereka tidak sama dengan munusia baik batasan dan hakikatnya; maka apa yang diperintahkan kepada mereka dan larangan dari mereka tidak sama persis seperti beban terhadap manusia,akan tetapi mereka sama seperti manusia dalam jenis bebannya baik dalam perintah dan larangan,penghalalan dan pengharaman.
**Bagaimana Mereka Di Azab Di Api Neraka Padahal Mereka Dari Api,?"**
Sebagian orang ada yang menyampaikan syubahatnya dengan berkata:"Kalian menyatakan bahwa jin diciptakan dari api, kemdian kalian katakan bahwa golongan mereka yang kafir akan diazab di neraka Jahanam,dan pencuri pendengaran dari kalangan mereka akan ditimpuk dari panah api,bagaimana api itu dapat berpengaruh sementara mereka diciptakan dari api,?"....
Jawabnya: Asalnya mereka diciptakan dari api,akan tetapi setelah penciptaan mereka,maka mereka tidak seperti itu lagi,mereka kini berbeda dari api.
Untuk jelasnya hal tersebut,bahwa manusia diciptakan dari tanah,kemudian setelah kejadiannya,dia berbedah dari tanah,seandainya manusia dipukul dengan potongan yang berisi tanah,niscaya itu dapat membunuhnya,seandainya engkau timpuk dia dengan tanah,hal itu akan menyakitinya,demikian pula halnya dengan jin.
Abdul Wafa' Ibn Aqil berkata:"Jin dan setan dibuat dari api,sebagaimana manusia dibuat dari tanah,yanah liat dan tanah hitam.Yang dimaksud dengan penciptaan manusia adalah bahwa asalanya dari tanah dengan penciptaan manusia adalah bahwa asalnya dari tanah,jadi anak Adam bukan bukan berarti tanah sungguhan,akan tetapi dahulu asalnya dari tanah,demikian pula halnya jin,awalnya diciptakan dari api.
[Dijelaskan dalam Kitab,Luqot al-Marjan fi ahkamil Jan,hal.33 ]
***Permusuhan antara Setan dan Manusia***
Sebab2,sejarah Dan Besarnya Permusuhan.
Permusuhan antara manusia dengan setan adalah permusuhan yang sudah sangat mengakar,sejarahnya berpulang sejak ALLAH ciptakan Nabi Adam sebelum ditiup rohnya,sehingga Iblis mengintarinya untuk melihatnya,ketika dilihatnya kosong,maka dia mengetahui bahwa ALLAH menciptakan makhluk yang tidak dapat dikuasai. (HR.Muslim)
Ketika ALLAH meniupkan roh kepada Adam,dan memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Adam,maka Iblis yang juga beribadah kepada ALLAH dilangit bersama malaikat,termasuk dalam perintah itu,namun dia merasa tinggi hati dan takabur,maka dia menolak untuk sujud.
> (QS Al-A'raf;12 )
Lalu bapak kita;Adam membuka matanya,dia medapatkan penghormatan yang besar,para malaikat bersujud kepadanya,akan tetapi dia juga mendapatkan mush besar yang selalu mengancamnya dan keturunannya kepada kahancuran dan kesesatan.
Lalu ALLAH mengusir setan dari surga abadi karena kesombongannya,dia mendapatkan janji ALLAH untuk membiarkannya hidup hingga hari kiamat.
ALLAH berfirman:> (QS.Al-A'raf:14-15) Dan makhluk terlaknat ini telah berjanji terhadap dirinya sendiri untuk menyesatkan anak Adam.
ALLAH berfirman:>
(QS.AL-A'raf:16-17)
Ucapan tersebut dapat menjadi gambaran betapa hebatnya perjuangan yang akan dilakukan untuk menyesatkan manusia. Dia akan mendatangi manusia dari semua jalur, dari kanan dan kiri dari depan dan belakang, maksudnya dari semua arah. Az-Zamakhsyari berkata dalam tafsir ayat ini: Kemudian aku akan mendatangi mereka dari empat arah yang biasanya menjadi tempat datangnya musuh. Ini adalah perumpamaan upaya setan yang membisikan dan menggoda manusia sedapat dan semampu mereka,sebagaimana firman-Nya.
ALLAH berfirman :> (QS. Al-Isra':64)
Allah telah panjang lebar mengingatkan kita dari setan karena godaannya yang sangat besar dan kemahirannya dalam menyesatkan serta kesungguhannya dan keuletnnya dalam hal itu.
ALLAH berfirman:> (QS.Al-A'raf:27)
ALLAH berfirman:>
(QS.Fathir:6)
Firman Allah yang lain:
ALLAH berfirman:>
Permusuhan setan tidak akan musnah, karena dia menilai bahwa dirinya terlaknat dan trusir dari surga adalah karena sebab bapak kita; Adam, maka dia harus menuntut balas terhadap Adam dan anak cucunya.
Sebagaimana firman Allah.
ALLAH berfirman:> (QS.Al-Isra' :62)
Para pengikut tasawuf sering memperhatikan tentang sebab cacat dan kerusakan moral, akan tetapi mereka tidak mengenal dengan baik permusuhan setan yang sudah berurat berakar.
2.Tujuan-tujuan Setan
Tujuan Jangka Panjang
satu-satunya tujuan yang ingin dicapai pada tahap akhir adalah dilemparkannya manusia di neraka jahanam dan dicegahnya mereka dari surga.
ALLAH berfirman:> (QS.Fathir:6)
Tujuan Jangka Pendek
Adapun tujuan jangka pendek mereka banyak, di antaranya:
A).. Menjerumuskan Manusia ke dalam Kesyirikan dan Kekufuran.
Yaitu dengan mengajak manusia untuk beribadah kepada selain ALLAH,mengingkari ALLAH dan Syariat-Nya.
ALLAH berfirman:> (QS. Al-Hasyr: 16 )
Dalam riwayat Muslim dalam Shahihnya dari Iyadh bin Humar,sesungguhnya Rasulullah suatu hari berkhutbah,beliau berkata dalam khutbahnya:> (HR.Muslim )
((Semoggah bermanfaat dalam meningkatkan iman dan takwa.....wabillahi taufik wal hidayah,,,,Assalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakaatuh.....Salam Ukhuwah.))......Insyaallah nanti di sambung dengan topik yg lain dulu.
0 komentar:
Posting Komentar