oleh Ummu Marwah pada 12 Desember 2010
Wanita muslimah yang bertakwa,juga melaksanakan puasa-puasa sunnah selain puasa Ramadhan.Sekiranya puasa itu mudah baginya dan tidak memberatkannya seperti,puasa Arafah (9 Dzul Hijjah ),puasa Asyura ' (10 Muharram ), puasa tanggal 9 Muharram,dan puasa-puasa lainnya termasuk dari amalan-amalan saleh,yang dapat menghapus dosa-dosa dan kesalahan sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW.
Diriwayatkan dari Abu Qatadah, bahwasanya Rasulullah pernah ditanya mengenai keutamaan puasa hari Arafah,maka beliau menjawab:>> (HR.Muslim )
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ,ia berkata : >> (HR.Muslim ).
Diriwayatkan dari Abu Qatadah ,bahwasanya Rasulullah pernah ditanya mengenai keutamaan puasa hari Asyura' ,maka beliau menjawab: >> (HR.Muslim )
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata : Bersabda Rasulullah : >> (HR.Muslim )
Demikian pula wanita muslimah yang bertakwa,juga berpuasa enam hari di bulan Syawal.Dalam menjelaskan tentang keutamanaan puasa ini,Rasulullah bersabda :>> (HR.Muslim.)
Juga wanita muslimah sangat di anjurkan untuk melakukan puasa 3 hari pada setiap bulan.Berkata Abu Hurairah :>> (HR.Muslim.)
Hal senada diriwayatkan dari Abu Darda , berkata : >> (HR.Muslim.)
Dan diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin' Ash berkata: bersabda Rasulullah:>> (Muttafaq 'alaihi.)
Banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang menetapkan maksud dari puasa tiga hari setiap bulan yaitu puasa hari 13,14, dan 15 yang populer dengan puasa bidh (putih).
Terdapat hadits-hadits lain yang menjelaskan bahwasanya Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan,tanpa ditentukan waktunya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Mu'adzah Al 'Adawiyah, >> (HR.Muslim.)
**MELAKSANAKAN HAJI KE BAITULLAH**
Wanita muslimah yang senantiasa terjaga, berjalan di atas petujuk agama.Ia menunaikan ibadah haji ke Baitullah Al Haram, pada saat ia mempunyai kesanggupan dan tersediannya bekal yang memadai untuk mengadakan perjalanan ke sana. Sebelum berangkat,ia mengkaji dengan giat dan tekun berbagai persoalan atau hukum seputar tata cara pelaksanaan haji yang benar.Sehingga ketika ia memulai manasik haji,ia benar-benar dapat melaksanakan ibadah tersebut berdasarkan pemahaman yang benar,ilmu dan hikmah.Sehingga hajinya menjadi benar sesuai dengan syariat dan memenuhi syarat-syaratnya.Maka pahala hajinya sebanding dengan jihad fi sabilillah yang dilakukan oleh kaum laki-laki,sebagaimana yang telah diterangkan oleh Rasulullah.
Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu'anah,ia berkata "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah,mengapa kami tidak berperang dan berjihad bersama kalian (kaum laki-laki ),?"...Beliau menjawab :>> (HR.Bukhari )
**MENUNAIKAN UMRAH**
Sebagaimana haji diwajibkan kepada wanita muslimah,maka diwajibkan pula baginya umrah jika ia memiliki kemudahan untuk melaksanakannya, khususnya umrah di bulan Ramadhan,pahalanya sebanding dengan melaksanakan haji bersama Rasulullah, sebagaimana tertera di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas,ia berkata: "Ketika Nabi kembali dari ibadah hajinya,beliau berkata kepada Ummu Sinan Al Anshariyah radhiallahu'anha: " Apakah yang menghalangimu untuk menunaikan haji,?....Ia menjawab: "Abu Fulan (maksudnya adalah suaminya),ia memiliki dua ekor unta.Satunya dipergunakan untuk melaksanakan haji,sedangkan yang satu ekor lagi untuk mengairi kebun kami. Beliau bersabda: >> (HR.Bukhari )
*****SEMOGGAH BERMANFAAT BUAT KITA DALAM MENINGKATKAN IMAN DAN TAKWA*************WABILLAHI TAUFIK WAL HIDAYAH,WASSALAMU'ALAIKUM WA RROHMATULLAHI WA BAROKAATUH........Salam ukhuwah.
0 komentar:
Posting Komentar