Laman

Dompet Donasi Blog
Kumpulan Artikel Islami

No Rek : 046-10-45-234

A/N : Budi Darmawan

******WANITA MUSLIMAH BERSAMA TUHANNYA (Mu’minah Yang Senantiasa Terjaga)*******

Written By Ummu Marwah on Minggu, 08 April 2012 | 11.24


oleh Ummu Marwah pada 9 Desember 2010









>> (QS.Al-Khafi: 1- 2 )



Sesungguhnya suatu hal yang paling menonjol dari wanita muslimah adalah dia memiliki keimanan yang kuat,tertancap di dalam hatinya terhadap Tuhannya.Dia berkeyakinan bahwa apa yang terjadi di alam semesta ini,dan apa yang menimpa manusia dari berbagai macam kejadian,sejatinya sudah merupakan ketetapan dan takdir-Nya.

Apa yang sudah menjadi ketentuan-Nya,maka tidak akan luput darinya.dan apa yang bukan menjadi jatahnya,maka tidak akan dapat di capai seberpa besar apapun usaha yang akan dilakukannya.Manusia dalam kehidupan ini,hendaknya berusaha untuk menapaki jalan yang baik dan mengambil sebab-sebab demi terwujudnya amal saleh,yang akan memberikan kebaikan bagi agama maupun duniannya.

Bertawakal kepada ALLAH dengan sebenar-benar tawakal kepada-Nya,menyerahkan segala urusannya pada-Nya.Menyadari bahwa dia seorang yang lemah,yang selalu membutuhkan pertolongan,bantuan,bimbingan dan keridhaan-Nya.

Kisah ibunda Hajar,ketika nabi Ibrahim meninggalkannya di sisi Ka’bah di Mekkah Al Mukarramah,di sekitar padang pasir nan luas di atas air zamzam.Tidak ada seorang pun yang tinggal di Mekkah kala itu.Tiada air dan tiada pula orang yang menemaninya terkecuali Ismail yang masih menyusu pada ibunya.

Dari kisah ini,terlukis jelas dibenak wanita muslimah sebuah keteladanan yang tak terhingga nilainya,dari kekuatan iman kepada ALLAH dan kelurusan tawakal kepada-Nya.

Setelah itu ibunda Hajar medengar jawaban itu,maka dengan segala keridhaan dan kepusan hati serta kegembiraan dan kedamaian ia berkata:”Jika demikian,niscaya ALLAH tidak akan menyia-nyiakan kami.”>>> (HR.Bukhari) .Suatu keadaan yang teramat sulit untuk dijalani,meninggalkan istri dan bayinya,disebuah gurun yang tidak ada tumbuh-tumbuhan,air dan tidak pula manusia.

Kemudian bertolak menuju ke negeri Syam nan jauh.Tidak meninggalkan bekal kepada keduanya melainkan hanya sekadar sebuah kantong yang berisi kurma,dan bejana yang menyimpan beberapa teguk air.Sekiranya bukan karena keimanan yang mengalir memenuhi relung hati ibunda Hajar,dan kalaulah bukan karena kejujuran dan tawakal kepada ALLAH yang menyelimuti perasaan dan hatinya,niscaya ia tidak akan sanggup menanggung beban berat ini,dan tentulah ia akan terjatuh pada sapaan ujian pertama.

Demikianlah ketegaran seorang wanita yang tetap abadi,dikenang oleh para jamaah haji dan umrah,di waktu malam dan siang harinya.Terlebih ketika mereka minum air zamzam dan melakukan sa’i antara Shafa dan Marwa seperti sa’inya Hajar di hari yang sulit itu.Sungguh keterjagaan iman ini telah memberikan buah yang sangat menakjubkan bagi kehidupan kaum muslimin dan muslimat.

Sebab ia membangun nurani,mengasah perasaan,menyadarkan hatinya,bahwasanya ALLAH melihat dan mengawasi apa yang terrendap di jiwa dan ilmu-Nya menyelimuti seluruh manusia di mana pun mereka berada.Tiada bukti yang lebih kuat mengenai kejujuran nurani dan terwujudnya rasa takut kepada ALLAH,baik secara rahasia maupun yang tampak,dari kisah seorang wanita muslimah yang terdapat dalam kitab: “Shifatus Shafwah wa wafiyat Al A’yan,yang di ceritakan ulang oleh Ibnu Jauzi dalam kitabnya:”Ahkam al Nisa (hal;441-442 ).

Diriwayatkan dari Abdullah bin Aslam dari ayahnya dari kakeknya berkata:”Aku pernah menemani Umar bin Khattab saat kami ronda di lorong-lorong Madinah.Ketika dia merasakan lelah telah menguasai tubuhnya,dia menyandarkan tubuhnya pada sebuah dinding rumah di pertengahan malam.

Tiba-tiba dia mendengar suara seorang wanita berkata kepada putrinya,”Wahai putriku pergilah dan campurlah air susu itu dengan air.” Putrinya menjawab: “wahai ibuku! Apakah engkau belum mendengar keputusan Amirul Mukminin hari ini,?”...Wanita itu berkata: “Apakah keputusan Amirul Mukminin wahai putriku,?”....Ia menjawab:”Amirul Mukminin telah mengumumkan larangan kepada rakyatnya untuk mencampur susu dengan air.”

Ibunya berkata lagi, Wahai putriku! Berdiri dan campurlah susu itu dengan air!,karena kamu berada di tempat yang tidak mungkin dilihat oleh Umar.” Putrinya menjawab: “Wahai ibuku,aku tidak mungkin menaatinya di tempat yang terbuka,sementara aku bermaksiat kepadanya di tempat yang tertutup.” Dan Umar mendengar percakapan keduanya,lalu ia memerintahkan,”Wahai Aslam....pergilah ketempat itu dan lihat siapa gadis itu,?. Apakah gadis itu sudah bersuami,?” Aslam melanjutkan penuturannya,”Lalu aku pergi kerumah tersebut,dan aku mendapatkan gadis itu belum bersuami,sedangkan wanita yang berbicara dengan gadis itu adalah ibunya,sementara tidak ada seorang pun laki-laki di rumah itu.

Lalu aku menemui Umar dan kuceritakan mengenai kedua wanita itu.” Kemudian Umar memanggil putra-putranya dan mengumpulkan mereka seraya berkata: “Siapakah diantara kalian yang sudah mampu untuk menikah,maka aku nikahkan dengan gadis pilihanku,?” Sekiranya aku bias memanjangkan usiaku,niscaya tak satupun dari kalian yang sanggup mendahului aku untuk menikahi gadis itu.” Abdullah berkata: “Aku telah beristri,” dan Abdurrahman juga berkata: “Aku juga telah beristri.” Sedangkan ‘Ashim berkata: “Adapun aku belum beristri, maka nikahkanlah aku dengannya.” Selanjutnya Umar pergi ke rumah gadis itu, dan menikahkannya dengan Ashim.

Dari pernikahan ini,terlahir seorang anak perempuan dan dari perempuan inilah lahir Umar bin Abdul Azis. Itulah keterjagaan nurani,kebeningan jiwa dan kesucian hati,yang ditanamkan Islam dalam diri wanita muslimah ini.Lalu lahirlah sosok yang bertakwa dan istiqamah,baik disaat yang sunyi maupun dalam keramaian,tersembunyi maupun terang-terangan.Hal itu disebabkan karena tersematnya sebuah keyakinan bahwa ALLAH senantiasa bersamanya,mendengar ucapannya dan melihat perbuatannya.

Inilah keimanan yang benar,yang membuahkan mutiara berharga bagi pemiliknya dan mengantarkannya pada derajat ihsan.Balasan yang disegerakan ALLAH kepada wanita ini adalah bahwasanya Dia menganugerahkan kepadanya pernikahan berkah ini.Dimana lahir dari keturunannya,Khulafaur Rasiyidin yang kelima yaitu Umar bin Abdul Azis.Keimanan wanita muslimah senantiasa terjaga kebeningannya dan kesuciannya.Tidak ternodai oleh kejahilan (kebodohan),dan tidak juga terkrohkan oleh gelapnya kedustaan,dan tidak pula terpadamkan sinarnya oleh bayang-bayang keraguan.Itulah akidah (keyakinan) yang dibangun diatas pondasi iman kepada ALLAH yang Maha Esa,Maha Tinggi, tempat bergantung makhluk-Nya,Maha kuasa atas segala sesuatu,di tangan-Nya kunci segala urusan,dan kepada-Nya pula kembali setiap urusan. ALLAH berfirman:>> (QS.Al Mukminun:88-89)..Keimanan yang dalam,kokoh,dan suci,menambah kekuatan,kesadaran dan kematangan bagi kepribadian wanita muslimah.Dia memandang kehidupan dunia dengan kacamata iman,sehingga dia sadar bahwa dunia adalah dilihat pada hari kiamat,hari yang tidak diragukan kedatangannya.ALLAH berfirman: >> (QS.Al Jatsiyah; 26 )..dan ALLAH juga berfirman:>> (QS.Al-Mukminun: 115 )....

Dan ALLAH juga berfirman:>> (QS.Al-Mulk:1-2 )...

Pada hari (Kiamat) manusia akan dibalas atas amalan yang telah diperbuatnya, jika amalnya baik maka baiklah balasannya dan jika amalnya buruk,maka buruk pula balasannya,tanpa ada seorang pun yang merasa dirinya teraniaya atau dirugikan oleh ALLAH.ALLAH berfirman:>> QS.Al-Mukmin: 17 )

Dan timbangan amal di akhirat kelak sangatlah teliti,baik dan buruk amal yang telah diusahakan oleh manusia,ia akan mendapat balasannya.ALLAH berfirman:>> (QS.Az Zalzalah: 7-8 )

*****SEMOGGAH MENJADI RENUNGAN BUAT KITA DALAM MENINGKATKAN IMAN DAN TAKWA*************WABILLAHI TAUFIK WAL HIDAYAH,WASSALAMU'ALAIKUM WA RROHMATULLAHI WA BAROKAATUH........Salam ukhuwah.



0 komentar:

Posting Komentar

Backlinks Otomatis Ummu Marwah

Ingin Link anda nonggol disini silahkan copy paste link Ummu Marwah dibawah ini ke blog anda setelah itu klik link Ummu Marwah dari blog anda dan lihat hasilnya link anda otomatis nempel disini selamanya
Kumpulan Artikel Islami