oleh Ummu Marwah pada 13 November 2010
>> (QS.Al-Khafi: 1- 2 )
Kata "aqidah" sangat sering muncul dalam perbincangan dan percakapan setiap orang. Mereka misalnya berkata: "Saya meyakini (a'taqid ) begini," Si Fulan,aqidahnya baik, " " Aqidah Islam adalah sarana terpenting yang mengantar kepada kemenangan Islam yang gemilang,di setiap waktu dan tempat. Dan peperangan kita dengan orang Yahudi pada hakikatnya adalah perang aqidah..." Jadi apa yang diinginkan orang-orang ketika mereka menyebutkan kata "aqidah" itu ?...Apa arti kata ini dalam segi bahasa ?..Dan apa pula pengertiannya dari segi istilah syariat ?...Aqidah adalah yang dibenarkan oleh jiwa,hati menjadi tenang kepada-Nya,dan menjadi sebuah keyakinan bagi penganutnya yang tidak dicampuri oleh keraguan dan tidak dikotori oleh prasangka. (Di jelaskan dalam kitab Al 'Aqaid,karangan Syekh Hasan Al Banna,lihat Majmu'u Ar Rasoil, hal. 429. catatan:Walaupun para ulama dulu hingga sekarang memberi judul untuk pembahasan ini dengan nama aqidah,tetapi kata aqidah sendiri tidak terdapat dalam AL-QUR'AN dan Hadits.)
Ucapan "aqdul habl" bermakna mengikat satu tali dengan tali lain,lawan kata "melepasaknnya."
Kata "aqd" menurut etimologi mencakup makna harus,pasti dan percaya.Di dalam Al-Qur'an disebutkan:>> (QS.Al-Ma'idah: 89 )
" Bersumpah yang disengaja" hanya timbul dari keinginan dan tekad dari dalam hati.Berbeda dengan sumpah yang tidak sungguh-sungguh,yang sering diucapkan orang tanpa ada maksud untuk bersumpah. Kata " Uquud " bermakna perjanjian atau akad yang kuat,di antaranya disebutkan ALLAH:>> QS.Al-Ma'idah : 1.)
Perkataan orang Arab " i'taqod asy syaiu " bermakna sesuatu itu menjadi solid dan kuat.
Aqidah dalam Islam berbanding lurus dengan syariat,karena Islam terdiri dari aqidah dan syariat, dimana syariat bermakna amalan-amalan dalam bentuk ibadah dan muamalah yang dibawa oleh Islam.
AQIDAH ADALAH SESUATU YANG BERSIFAT ILMU DAN BERKAITAN DENGAN HATI.
Aqidah bukanlah masalah yang berhubungan dengan amal perbuatan,tetapi ia adalah masalah yang bersifat ilmu yang harus diyakini oleh seorang muslim di dalam hatinya,karena ALLAH telah menyampaikan hal itu melalui Kitab-Nya atau melalui wahyu yang Dia sampaikan kepada Rasulullah.Dasar2 Aqidah yang diperintahkan ALLAH kepada kita untuk diyakini,disebut dalam firman-Nya:>> (QS. Al-Baqarah: 285.)
Sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah dalam hadits Jibril yang terkenal: > (HR.Bukhari dan Muslim ).Jadi Aqidah dalam Islam adalah masalah-masalah yang bersifat ilmu dengan berita yan benar dari ALLAH dan rasul-rasul-Nya.yang wajib diyakini oleh setiap hati seorang muslim sebagai bentuk pembenaran terhadap ALLAH dan rasul-Nya.
AQIDAH ADALAH KEYAKINAN YANG TIDAK MENRIMA KERAGUAN.
Agar dasar-dasar ini menjadi aqidah,maka kita harus membenarkannya dengan penuh keyakinan tanpa ada keraguan sedikitpun.Karena bila didalamnya terdapat keraguan,maka hal itu akan menjadi asumsi (dugaan)belaka dan bukan aqidah (keyakinan). Pengarang Al Mu'jam Al Wasith berkata: "Aqidah bagi orang yang meyakininya adalah suatu hukum yang pasti dan tidak menerima keraguan. (di jelaskan dalam kitab,Al Mu'jam Al Wasith,2/614)....Dalilnya adalah firman ALLAH:>> (QS.Al-Hujurat: 15).....Firman ALLAH yang lain:>> (QS.Al-Baqarah : 1-2 )....Dan ALLAH juga berfirman:>> (QS.Ali Imran: 9 )...ALLAH mencela orang-orang musyrik yang ragu-ragu. Seperti dalam firman-Nya :>> (QS.At-Taubah: 45 )
KEYAKINAN SIFATNYA GAIB (METAFISIK) DAN TIDAK KELIHATAN.
Kita memperhatikan bahwa masalah2 yang wajib diyakini adalah sesuatu yang bersifat gaib (metafisik),tidak dapat disaksikan dan dilihat.Itulah yang dimaksud oleh ALLAH dalam firman-Nya: ketika memuji orang-orang mukmin: >> (QS.Al-Baqarah ; 3 )
Jadi,ALLAH itu adalah gaib,demikian pula dengan para malaikat dan hari akhir.Adapun kitab-kitab dan para rasul,mungkin orang akan menganggapnya sebagai sesuatu yang disaksikan dan dilihat,akan tetapi maksud sebenarnya adalah beriman bahwa hal itu berasal dari ALLAH,dan bahwa para rasul itu diutus oleh ALLAH dan bahwa kitab-kitab itu diturunkan oleh-Nya.Ini semua adalah masalah gaib.
AQIDAH YANG BENAR VERSUS AQIDAH YANG BATIL.
Aqidah tidak hanya khusus untuk agama Islam,akan tetapi seluruh pemeluk agama atau aliran tentu pasti mempunyai aqidah (keyakinan) yang dijadikan mereka sebagai aturan hidup.Hal tersebut tidak hanya berlaku secara personal tapi juga berlaku secara kolektif.Sejak awal kekalifahan hingga sekarang bahkan hingga ALLAH mewariskan bumi ini beserta penghuninya,aqidah terbagi menjadi dua bagian:
PERTAMA: Aqidah yang benar,yaitu semua aqidah yang dibawa oleh para rasul yang mulia.Aqidah mereka adalah aqidah yang satu,karena semuanya diturunkan oleh ALLAH Yang Maha Mengetahui dan Maha Mengenal.Dan tidak terbayang adanya pertentangan antara rasul yang satu dengan lain,dari satu zaman ke zaman yang lain.
KEDUA:Mencakup semua aqidah yang batil,dengan jumlahnya yang banyak beragam.Kebatilannya timbul karena bersumber dari hasil oleh pikiran (konsep) manusia yang ditetapkan oleh para pemikir mereka.Setinggi apapun kemampuan manusia,ilmu mereka tetap terbatas dan terikat oleh faktor2 lain yang ada disekitarnya,seperti adat istiadat,tradisi,dan pikiran (yang mempengaruhi mereka).Bisa jadi,kerusakan aqidah itu karena adanya penyimpangan,penyelewengan,ataupun perubahan,sebagaimana yang terjadi pada aqidah orang-orang Yahudi dan Nasrani pada saat sekarang ini.Keduanya telah mengalami perubahan dan penyimpangan sejak lama.Kerusakan aqidah pada keduannya terletak pada penyimpangan ini,walaupun asalnnya,keduanya adalah aqidah yang bersih.
MANAKAH AQIDAH YANG BENAR ITU PADA MASA SEKARANG.?
Pada saat sekarang ini,tidak ditemukan lagi aqidah yang benar itu,kecuali dalam Islam,karena ia merupakan agama yang dijaga dan dijamin oleh ALLAH sebagaimana firman-Nya:>> (QS.Al-Hijir; 9 ).
Adapun keyakinan lain di luar Islam,walaupun sebgiannya adalah tetesan kebenaran,tetapi itupun bukan representasi dari kebenaran dan tidak pula dapat menampakkannya.Jadi,barangsiapa yang ingin mengetahui aqidah yang murni,maka ia tidak akan menemukannya dalam agama Yahudi,Nasrani,ataupun ucapan para filosof.Ia hanya akan menemukannya dalam Islam dari dua sumbernya yang asli : AL-QUR'AN dan SUNNAH.Dua sumber yang masih tetap segar,lembut,murni dan bersinar,yang menundukan akal dengan dalil dan argumentasi,serta mengisi hati dengan iman,keyakinan,cahaya,dan kehidupan,dalam firman-Nya berkata:>> (QS.Asy Syuura : 52 ).
URGENSI DAN KEBUTUHAN TERHADAP AQIDAH ISLAM.
Aqidah Islam adalah kebutuhan setiap manusia,sebagaimana kebutuhan terhadap air dan udara.Tanpa aqidah,manusia akan sesat dan kehilangan jati diri dan eksistensinya.
Hanya aqidah Islam semata yang mampu memberikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan yang telah menyibukkan serta membingungkan akal pikiran manusia,yaitu (seperti pertanyaan2 ):Dari manakah anda datang,?.....Dari manakah alam semesta ini muncul,?....Siapakah yang mencipatakannya,?.....Apasaja sifat2 dan nama-nama-Nya,?.....Mengapa Dia menciptakan kita dan menciptakan alam semesta,?........Apa peran kita dalam alam ini,?........Apa bentuk hubungan kita dengan Sang Khalik yang menciptakan kita,?......Apakah ada alam lain yang tidak kelihatan di balik alam raya yang kita saksikan ini,?.........Apakah ada makhluk lain selain manusia yang berakal dan berpikir,?.....Apakah setelah kehidupan ini,masih ada kehidupan lain yang akan kita lalui,?.........Dan sterusnya....Maka sekarang ini,tidak ada aqidah lain selain Aqidah Islam yang mampu menjawab segala permaslahan dengan jawaban yang benar dan memuaskan,kecuali dalam Aqidah Islam yang agung ini.*****************Semoggah bermanfaat,,wabillahi taufik wal hidayah,wassalamu'alaikum wa rrohmatullahi wa barokaatuh.***
0 komentar:
Posting Komentar