Laman

Dompet Donasi Blog
Kumpulan Artikel Islami

No Rek : 046-10-45-234

A/N : Budi Darmawan

****PENGUASAAN WANITA MUSLIMAH DI BIDANG ILMU****

Written By Ummu Marwah on Minggu, 08 April 2012 | 23.42

 
Oleh Ummu Marwah 3 Juni 2011











((Bismillahirrahmanirrahim))

==================



=AKAL DIPENUHI ILMU=



Wanita muslimah yang cerdas,senantiasa mencurahkan perhatiannya terhadap akalnya,sebagaimana ia memberikan perhatian yang besar terhadap tubuhnya.Yang demikian itu karena perhatian terhadap akal,tidak kalah pentingnya dari perhatian terhadap tubuh.Seorang penyair kondang “ZUHAIR bin Abi Salma pernah berkata::”DARI SEORANG PEMUDA,SEPAROHNYA ADALAH LIDAH DAN SEPAROHNYA LAGI ADALAH HATINYA.MAKA TIDAK ADA YANG TERSISA PADANYA MELAINKAN DARAH DAN DAGING.” [Lihat,para penyair Arab ternama,yang di tahqiq oleh Muhammad Ali Al-Hashimi,hal 1/300 terbitan Darul Qalam,thn 1406]



Manusia,pada dasarnya sangat ditentukan oleh hati dan lisannya.Atau dengan ungkapan lain;ditentukan oleh akal,pemikiran dan ucapannya.Bermuara dari sini,maka terliahat jelas pentingnya membekali akal dengan wawasan ilmu yang bermanfaat,kemudian mengembangkannya dengan jalan mempelajari berbagai macam ilmu.

Sebagaimana laki-laki,maka wanita juga mendapatkan kewajiban untuk menuntut ilmu yang bermanfaat bagi agama dan dunianya.



Pada saat wanita muslimah membaca firman ALLAH::> (QS.THAHA : 114)

Dan ketika ia merenungi sabda Rasulullah ::> (HR.Shahih Ibnu Majah)

Ia memahami bahwa petunjuk AL-QUR’AN dan Sunnah dalam masalah ilmu,mencakupi laki-laki dan perempuan.



Islam menyamakan kedudukan laki-laki dan perempuan di hadapan ilmu-ilmu yang Fardhu `ain maupun ilmu-ilmu yang Fardhu kifayah sejak keberadaan ilmu tersebut di tengah masyarakat Islam.

Di era masyarakat Rabbani (generasi terbaik umat Islam),para wanita muslimah telah menyadari tingginya nilai sebuah ilmu.Wanita-wanita Anshar ketika itu berkata kepada Rasulullah::> (HR.Shahih Bukhari)



Dengan dipenuhi antusias wanita muslimah meniti perjalanan ilmu.Ia tidak merasa malu untuk bertanya tentang permasalahan agama,karena ia bertanya mengenai kebenaran. Sedangkan ALLAH tidak malu pada kebenaran.Banyak riwayat yang menggambarkan keberanian wanita muslimah dan menunjukkan matangnya kepribadiannya serta kecerdasan akalnya.Hal ini terlihat jelas dari pertanyaan-pertanyaan mereka seputar permasalahan agama,yang disampaikan wanita muslimah kepada seorang maha guru,RASULULLAH.



Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha,bahwasanya Asma binti Yazid bin Sakan Al-Anshariyah =[Cat;Asma’binti Yazid adalah tokoh wanita muslimah,jujur bicaranya dan mujahidah.Turut berai’at kepada Rasulullah,andil aktif dalam perang Yarmuk,bahkan ia berhasil membunuh Sembilan tentara Romawi dengan tiang penyanggah kemah.]=



Pernah bertanya kepada Nabi mengenai mandi ketika bersuci dari haidh.Kemudian Rasulullah menjawab ::

SELAIN ITU ASMA’ BINTI YAZID JUGA PERNAH BERTANYA MENGENAI TATA CARA MANDI DARI JINABAH,MAKA RASULULLAH BERSABDA:”AMBILLAH AIR DAN BERSUCILAH SEBAIK-BAIKNYA. KEMUDIAN GUYURLAH AIR DI ATAS KEPALAMU DAN GOSOK-GOSOKLAH KULIT DAN RAMBUTMU HINGGA MERATA.DAN SETELAH ITU GUYURLAH AIR KESELURUH TUBUHMU.>> (HR.Shahih Muslim)

Aisyah radhiallahu `anha berkata:> (HR. Shahih Muslim)



Pada suatu ketika datanglah Ummu Sulaim binti Milhan,ibunda Anas bin Malik menemui Rasulullah, seraya bertanya :::> (HR.Shahih Bukhari & Muslim)



Dan pada riwayat Muslim disebutkan,bahwa Ummu Sulaim radhiallahu ‘anha datang kepada Rasulullah,ketika Aisyah radhiallahu `anha sedang berada di sisi beliau. Sewaktu Ummu Sulaim bertanya kepada Nabi,maka Aisyah berkata :”Wahai Ummu Sulaim,,mengapa engkau beberkan rahasia wanita,?”…”Celakalah engkau!,”..lalu Nabi berkata kepada Aisyah:”Biarkanalah ia,hendaklah engkau mandi wahai Ummu Sulaim, bila engkau melihat air mani itu.”>> (HR.Shahih Muslim)



Wanita muslimah pada masa generasi terbaik,tidak ragu-ragu untuk bertanya tentang permasalahan hokum Islam yang mereka alami kepada sumbernya,yaitu Rasulullah.

Terutama apabila mereka dihinggapi dengan keragu-raguan fatwa salah seorang sahabat,atau tidak puas dengan kebenaran fatwanya.Mereka ingin mengetahui permasalahan agama secara rinci hingga sampai pada derajat yakin.Demikianlah keadaan wanita muslimah yang cerdas,sadar dengan petunjuk agamanya dan lurus dalam aqidahnya.



Karakter wanita muslimah semacam ini dapat kita saksikan dari seorang wanita sahabat yang bernama Subai’ah binti Harits Al-Aslamiyah,ketika ia menjadi pendamping Sa’ad bin Khaulah.Lelaki dari Bani Amir bin Luay dan pernah berkecimpung dalam perang badar.Ia meninggal pada saat haji wada,’sewaktu Subai’ah dalam keadaan hamil,dan sepeninggal suaminya ia melahirkan.

Setelah usai nifasnya, ia berdandan untuk menyambut para peminang.



Maka datanglah Abu Sanabil bin Ba’kak (lelaki dari Bani Abdi Dar)seraya berkata kepada Subai’ah:”AKU TIDAK MELIHATMU BERDANDAN MELAINKAN UNTUK MENYAMBUT LAKI-LAKI YANG AKAN MEMINANGMU,BENARKAH ENGKAU INGIN MENIKAH,?”….KETAHUILAH DEMI ALLAH,ENGKAU TIDAK BOLEH MENIKAH SEBELUM MELEWATI MASA IDDAH EMPAT BULAN SEPULUH HARI.”

SUBAI’AH MENUTURKAN:”SETELAH MENDENGAR PERKATAAN ABU SANABIL TERSEBUT,MAKA SORE HARINYA AKU BERGEGAS MEMAKAI PAKAIANKU DAN BERTOLAK MENUJU KE KEDIAMAN RASULULLAH UNTUK MENANYAKAN HAL ITU.,KEMUDIAN BELIAU MENJELASKAN KEPADAKU,BAHWA AKU DIPERBOLEHKAN MENIKAH SEJAK AKU MELAHIRKAN.DAN BELIAU MEMERINTAHKAN AKU UNTUK MENIKAH SECEPATNYA JIKA SUDAH ADA LAKI-LAKI YANG DATANG MEMINANGKU.”>> (HR.Shahih BUKHARI DAN MUSLIM)



Sesungguhnya Subai’ah untuk mengetahui secara rinci tetang suatu hukum syariat, mendatangkan manfaat,kebaikan,berkah dan faedah. Bukan buat dirinya saja,tetapi buat seluruh umat Islam hingga akhir zaman.

Hadits ini dijadikan pedoman Jumhur (mayoritas)ulama salaf (terdahulu) dan para ulama mutakhir, TERUTAMA KEEMPAT IMAM MAZHAB.MEREKA (IMAM ABU HANIFAH,MALIK,SYAFI’I DAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL RAHIMAHUMULLAH).Pendapat bahwa “IDDAHNYA” wanita hamil yang ditimggal mati suami oleh suaminya adalah sejak melahirkan.Meskipun wanita melahirkan sepeninggal suaminya beberapa detik sebelum mayit dimandikan.Maka pada saat itu telah usai masa iddahnya,dan pada saat itu pula ia boleh menikah lagi.

[LIHAT;SYARAH SHAHIH MUSLIM,,IMAM NAWAWI: 10/109, KITAB THALAQ,,BAB: IDDAHNYA WANITA YANG DITINGGAL MATI OLEH SUAMINYA.]



Betapa agung kontribusi yang telah diberikan Subai’ah kepada para ulama,berupa hujjah dan dalil,karena kesungguhannya dalam mencari tauh hukum syariat,dan juga ketelitiannya dalam memahami permasalahan hukum tersebut,yang mengantarkannya pada puncak keyakinan.

Islam telah mewajibkan kepada wanita muslimah untuk menuntut ilmu sebagaimana ia telah mewajibkannya kepada laki-laki.

RASULULLAH bersabda::> (HR.Shahih Ibnu Majah)



Maksudnya,wajib bagi setiap pribadi muslim yang telah mengikrarkan dua kalimat syahadat,baik laki-laki maupun perempuan.Oleh karenanya tidak heran,jika kita saksikan ada wanita yang berperstasi dibidang ilmu,gigih dalam menuntutnya dan memiliki kesungguhan dalam memahami berbagai permasalahan agama. Wanita muslimah yang senantiasa sadar dengan petunjuk agamanya disetiap zaman dan tempat,mengetahui urgensi menghiasi diri dengan ilmu yang bermanfaat.

Karena ilmu akan memberikan dampak bagi bagi kepribadiannya,anak-anaknya,keluargga dan masyarakatnya. Sehingga ia benar-benar terdorong untuk mengejar ilmu,dengan tekun dan rasa haus.Guna meraih ilmu yang bermanfaat bagi agama dan duniannya.

======================================================================

♥ღϠ₡ღ♥ Semoggah bermanfaat dalam meningkatkan iman dan takwa.....wabillahi taufik wal hidayah,,,,Assalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakaatuh.....Salam Ukhuwah.♥ღϠ₡ღ♥

0 komentar:

Posting Komentar

Backlinks Otomatis Ummu Marwah

Ingin Link anda nonggol disini silahkan copy paste link Ummu Marwah dibawah ini ke blog anda setelah itu klik link Ummu Marwah dari blog anda dan lihat hasilnya link anda otomatis nempel disini selamanya
Kumpulan Artikel Islami