Laman

Dompet Donasi Blog
Kumpulan Artikel Islami

No Rek : 046-10-45-234

A/N : Budi Darmawan

*****PERANG BADAR KUBRA,,PERTEMPURAN ISLAM PERTAMA YANG MENENTUKAN*****[Bagian.1]

Written By Ummu Marwah on Minggu, 08 April 2012 | 21.33

Oleh Ummu Marwah 3 Februari 2011









[Bismillahirrahmanirrahim]



****SEBAB TERJADINYA PEPERANGAN****

Sebagaimana telah disebutkan pada catatan sebelum ini,tentang pertempuran Dzul Usyairah bahwa kafilah Quraisy berhasil lolos dari sergapan Nabi,saat kepergian mereka dari Mekkah menuju kawasan Syam.Dan tatkala telah dekat waktu pulangnya dari Syam menuju Mekkah,Rasulullah mengutus Thalhah bin Ubaidillah dan Sa'd bin Zaid kearah utara memantau perkembangan beritanya.Keduanya pun sampai ke daerah Hawra' dan tinggal disana hingga akhirnya kafilah yang dipimpin Abu Sufyan melintasi tempat mereka berdua.Keduanya langsung bergegas kembali ke Madinah dan memberitahukan kepada Rasulullah,perihal kafilah tersebut.Versi riwayat ini menyebutkan bahwa beliau ketika itu tengah dalam perjalanan menuju Badar.

Kafilah tersebut membawa harta yang melimpah milik penduduk Mekkah;Seribu ekor onta yang sarat dengan muatan bernilai lebih kurang 50.000 dinar emas.Kafilah ini hanya dikawal sekitar 40 orang laki-laki.

Hal ini merupakan kesempatan emas bagi kaum Muslimin untuk melancarkan pukulan telak terhadap perekonomian penduduk Mekkah.Oleh karena itu Rasulullah menyampaikan pengumuman kepada kaum Muslimin.Beliau berkata:>

Dalam hal ini beliau tidak memberikan perintah tegas kepada siapapun untuk ikut serta,akan tetapi menyerahkan pilihan kepada keinginan mutlak mereka karena beliau sendiri tidak mengira akan terjadi benturan dengan tentara Mekkah sebagai ganti benturan dengan kafilah.Yakni,bentrokan yang sengit di Badar.Oleh karena itu pulalah banyak di antara para sahabat yang tinggal di Madinah (tidak ikut berperang)karena mengira kepergian Rasulullah kali ini tidak ubahnya seperti apa yang biasa mereka alami pada beberapa pertempuran terdahulu.Karena beliau tidak mengingkari siapa pun yang tidak ikut serta didalam pertempuran ini.

***BESAR KEKUATAN TENTARA ISLAM DAN DISTRIBUSI KOMANDO***

Rasulullah bersiap-siap untuk bertolak sementara ikut serta bersama beliau sebanyak 313 (riwayat yang lainnya menyebutkan 314 atau 317) orang laki-laki,82 orang (dalam riwayat yang lainnya menyebutkan 83 atau 86)di antaranya dari kalangan Muhajirin dan 61 orang dari suku Aus serta 170 orang dari suku Khazraj.

Mereka tidak menggalang kekuatan besar untuk keberangkatan ini dan juga tidak mengambil persiapan yang matang sehingga mereka tidak memiliki selain satu atau dua ekor kuda;satu kuda ditunggangi oleh az-Zubair bin al-Awwam dan yang satu lagi oleh al-Miqdad bin al-Aswad al-Kindi.Mereka juga hanya memiliki 70 ekor onta yang masing-masing onta ditunggangi oleh dua hingga tiga orang secara bergantian.Sementara Rasulullah sendiri beserta Ali dan Martsad bin Abi Martsad al Ghanawi menunggang seekor onta secara bergatian.

Kali ini Rasulullah mengangkat Ibnu Ummi Maktum sebagai penguasa sementara di Madinah sekaligus sebagai imam shalat.Namun,tatkala sampai di Rawha beliau memulangkan Abu Lubbah bin Abdul Mundzir dan mengangkatnya sebagai penguasa sementara di Madinah (mengantikan Ummi Maktum).

Panji komando kali ini diserahkan kepada Mush'ab bin Umair al-Qurasyi al-Abdari dan ia berwarna putih.

Selanjutnya membagi pasukannya menjadi dua batalyon;

1,....)Batalyon al-Muhajirin,benderanya diserhkan kepada Ali bin Abi Thalib.bendera ini dinamai dengan 'Uqab.

2,....)Batalyon Anshar,benderanya diserahkan kepada Sa'd bin Mu'adz (kedua bendera tersebut berwarna hitam).

Untuk sayap kanan pasukan,beliau mempercayakan komadonya kepada az-Zubair bin al-Awwam sedangkan sayap kiri dipercayakan kepada al-Miqdad bin Amr-hanya kedua orang ini saja yang mengendarai kuda dipasukan kaum Muslimin ini sebagaimana telah disingung dimuka.Adapun pasukan garis belakang diserahkan kepada Qais bin Abi Sha'sha'ah.Sedang komando umum tetap dipegang oleh beliau selaku pangilma tertinggi di pasukan.

***PASUKAN ISLAM BERGERAK MENUJU BADAR***

Rasulullah pun bergerak bersama pasukan yang tidak memiliki persiapan ini,lalu keluar dari celah Madinah dan berlalu melewati jalan utama yang mengarah ke Mekkah hingga akhirnya sampai ke sumur ar-Rawha.Dan tatkala berangkat dari sana,beliau memposisikan jalan menuju Mekkah disebelah kirinya dan berbelok ke arah sebelah kanan yang menuju an-Naziyah (dengan tujuan Badar),,lalu beliau menelusuri pinggirannya hingga memotong jalan sepanjang lembah yang diberi nama Rahqan.Lembah ini terletak antara an-Naziyah dan jalan sempit dikawasan ash-Shafra.Kemudian melewati jalan sempit tersebut dan dari situ mengarah ke dekat kawasan ash-Shafra.Di sana,beliau mengutus Basbas bin Amr al-Juhani dan Adi bin Abi az-Zaghba 'al-Juhani ke Badar guna memata-matai kabar kafilah Quraisy.

***GENDERANG PERINGATAN BERGEMA DI MEKKAH***

Adapun berita tentang kafilah Quraisy,Abu Sufyan yang bertindak sebagai penanggung jawabnya bergerak ekstra hati-hati dan penuh kewaspadaan sebab dia mengetahui dengan pasti bahwa jalan menuju Mekkah amat rawan.Karenanya dia selalu mencari-cari berita dan bertanya kepada setiap pengendara yang dia temui.Tak berapa lama,dia mendapatkan informasi bahwa Muhammad sudah memobilisasi para sahabatnya untuk mencegat kafilah (dalam riwayat lain disebutkan;untk menunjukkan bahwa bahaya lain sudah ada dihadapannya).Ketika itu,Abu Sufyan menyewa Dhamdham bin Amr al-Ghifari untuk pergi ke Mekkah guna menyeru orang-orang Quraisy.Agar mereka munyusul kafilahnya sehingga dapat mencegahnya agar tidak jatuh ke tangan Muhammad dan para sahabatnya.Lalu pergilah Dhamdham secepatnya hingga tiba di Mekkah.Maka dia pun berteriak di perut lembah dengan berdiri di atas ontanya dengan hidung terpotong,posisi katong pelananya awut-awutan serta bajunya tercabik-cabik seraya berkata,,"Wahai orang-orang Quraisy!!..Kafilah...Kafilah!!...Harta-harta kalian yang bersama Abu Sufyan telah dicegat oleh Muhammad bersama para sahabatnya.Aku rasa kalian tidak akan mampu menyelamatkannya kirimkan bantuan,...kirimkan bantuan!!"

***PENDUDUK MEKKAH BERSIAP-SIAP UNTUK PERANG***

Mendengar hal itu,orang-orang bergegas secepatnya seraya berkata,,"Apakah Muhammad dan para sahabatnya mengira (akan terjadi pada) kafilah itu sama seperti (yang terjadi pada) kafilah Ibnu al-Hadhrami??...Sama sekali tidak,,Demi ALLAH!!...Sungguh dia akan tauh bahwa bukan demikian halnya."

Mereka dalam posisi antara dua pilihan;ikut serta berangkat atau mengirim utusan sebagai wakilnya.

Akhirnya mereka beramai-ramai berangkat sehingga tidak seorang pun dari kalangan pemuka mereka yang tinggal selain Abu Lahab,dia lebih memilih untuk mengirim wakilnya yang kebetulan berhutang kepadanya.Mereka mengumpulkan semua kabilah Arab yang berada disekitar mereka dan tidak seorang pun dari marga-marga Quraisy yang tidak ikut selain Bani Adi dimana tidak seorang pun dari mereka yang ikut serta.

Pasukan Mekkah ini berkekutanan sekitar 1300 tentara pada permulaan perjalanannya,bersamanya ada 100 kuda dan 600 perisai serta onta yang banyak sekali sehingga tidak diketahui berapa jumlahnya secara tepat.Komandan umum mereka dipegang oleh Abu Jahal bin Hisyam sementara yang bertindak meyuplai makanan adalah sembilan pemuka Quraisy,dalam sehari mereka menyembelih sembilan ekor onta dan hari berikutnya sepuluh ekor onta.

Tatkala pasukan ini sudah sepakat untuk bergerak,orang-orang Quraisy teringat akan adanya permusuhan dan peperangan antara mereka dan Bani Bakr.Karenanya,mereka khawatir kabilah-kabilah ini akan menyerang mereka dari belakang sehingga mebuat posisi mereka diantara dua bara api.hal ini hampir saja mengurungkan niat mereka,akan tetapi ketika itu,muncullah Iblis dalam wujud Suraqah bin malik bin Ju'syum al Mudliji [pemimpin Bani Kinanah]Dia berkata kepada mereka, "Akulah yang akan menjadi pelindung kalian dari apa pun yang kalian inginkan yang akan dilakukan Bani Kinanah terhadap kalian dari belakang!"

***PASUKAN MEKKAH BERGERAK***

Ketika itu,keluarlah mereka dari rumah-rumah mereka dalam kondisi sebagaimana yang dinyatakan ALLAH dalam firman-Nya:

Dan seperti firman-Nya

Mereka bergerak dengan sangat cepat ke arah utara menuju Badar.Perjalanan mereka ini menelusuri lembah Asfan,terus Qudaid,terus Juhfah.Setibanya disana,mereka menerima surat baru dari Abu Sufyan yang berisi,"Sesungguhnya kalian keluar,hanya untuk menyelamatkan kafilah,perjuangan dan harta kalian saja.Dan,ALLAH telah menyelamatkannya,karena itu pulanglah kembali."

Sementara kisah Abu Sufyan sendiri,dia menempuh jalan utama namun senantiasa berhati-hati dan siaga bahkan menambah frekuensi partoli pemantauan.Tatkala sudah mendekati kawasan Badar,kafilahnya lebih dulu maju hingga bertemu dengan Majdy bin Amr.Abu Sufyan menanyainya perihal pasukan Madinah.Maka dia menjawab,"saya tidak melihat seorang pun yang perlu dicurigai,hanya saja tadi saya melihat dua orang penunggang onta yang berhenti kearah bukit ini,kemudian mengisi tempat air mereka,lalu berangkat.Abu Sufyan bergegas menuju tempat mereka berdua berhenti tadi,lalu mengambil kotoran onta mereka dan mengamatinya,ternyata didapati bercampur biji kurma.lalu dia berkata," Demi ALLAH,ini tidak lain adalah makanan binatang orang-orang Yatsrib.",,,Lalu ia kembali ke kafilahnya dengan cepat dan pergi dengan merubah perjalannya ke arah barat menuju pesisir.Artinya,dia tidak menggunakan lagi jalan utama yang melewati Badar dari arah kiri.Dengan begitu,dia berhasil selamat beserta kafilahnya dari inceran pasukan Madinah.Kemudian dia mengirim surat kepada pasukan Mekkah dan mereka menerimanya ketika sampai di Juhfah.

***TENTARA MEKKAH TERPECAH***

Tatkala pasukan Mekkah menerima surat tersebut,maka merekapun bermaksud pulang kembali,akan tetapi Abu Jahal,sang thagut Quraisy berdiri dengan penuh kesombongan dan kecongkakan seraya berkata,"Demi ALLAH,kita tidak akan pulang hingga berhasil mengambil alih Badar, lalu tinggal disana selama tiga hari sambil menyembelih onta,makanan-makanan dan minum arak dengan diiringi nyayian para biduanita sehingga bangsa Arab mendengar tentang keberadaan,perjalanan dan berkumpulnya kita."

Akan tetapi sekalipun Abu Jahal telah bersikap demikian,namun al-Akhnas bin Syuraiq meberikan isyarat agar pasukan kembali saja namun mereka tidak mau menaatinya.Akhirnya dia dan Bani Zahrah tetap memutuskan kembali,dia kebetulan sebagai sekutu mereka sekaligus pemimpin mereka dalam pasukan ini.Maka tidak ada seorang pun dari Bani Zahrah yang ikut dalam perang Badar tersebut.Jumlah mereka saat itu sekitar 300 orang.Setelah kejadian itu,Bani Zahrah tetap menghargai pendapat al- Akhnas bin Syuraq sehingga dia senantiasa dita'ati dan diagungkan oleh mereka.

Bani Hasyim rupanya ingin kembali juga namun Abu Jahal bersikap keras terhadap mereka seraya berkata,"kelompok ini tidak boleh memisahkan diri dari kita hingga kita kembali nanti."

Pasukan Mekkah akhirnya terus melanjutkan perjalanan menuju Badar dengan berkekuatan 1000 tentara menyusul kembalinya Bani Zahrah dari keikutsertaan mereka.Lalu pasukan ini meneruskan perjalanan hingga singgah di kawasan yang dekat dengan Badar,di balik bukit pasir pada pinggiran yang paling jauh dari perbatasan lembah Badar.

**************************BERSAMBUNG**************************************************

Kisah ini diambil dalam Kitab berjudul "PERJALANAN HIDUP RASUL YANG AGUNG [MUHAMMAD] DARI KELAHIRAN HINGGA DETIK-DETIK TERAKHIR BELIAU"

Penulis;

Beliau lulusan Universitas as-Salafiyyah "Banaris-India [13-11-1394 H/6-11-1976 M]

Daftar kepustakanan/rujukan 60 kitab2.,Insyaallah nanti di senaraikan pada ujung kisah ini.

ASSALAMU'ALAIKUM WR WB.....

0 komentar:

Posting Komentar

Backlinks Otomatis Ummu Marwah

Ingin Link anda nonggol disini silahkan copy paste link Ummu Marwah dibawah ini ke blog anda setelah itu klik link Ummu Marwah dari blog anda dan lihat hasilnya link anda otomatis nempel disini selamanya
Kumpulan Artikel Islami